Inkjet Coder adalah alat yang digunakan untuk membuat: Expire Date, Production Code, Batch Number, Logo, Barcode, dan lain-lain.
Ide awal pembuatan alat ini karena adanya permintaan dari salah satu produk minuman soda terkenal untuk memberikan "tanda" pada produk mereka. Kebutuhan untuk membuat Expire Date (Tanggal Kadaluarsa) yang dapat langsung diaplikasikan saat produksi sedang berlangsung dengan sedikit intervensi dari tenaga manusia menjadikan alat ini sangat praktis digunakan di berbagai sektor industri.
Salah satu Inkjet Coder yang dibuat pertama kali diberi nama DOMINO.
Sistem kerja inkjet coder atau sering disebut juga CIJ (Continuous Ink Jet) adalah sirkulasi ink dan solvent (Domino menggunakan istilah Make Up untuk menyebut solvent pencampur ini). Tinta dan solvent secara otomatis dicampur di dalam mesin kemudian dipompakan melewati tubing (selang) ke arah printhead. Pada printhead, tinta "diisi" muatan di charge electrode kemudian dipantulkan oleh deflector plate untuk membentuk karakter (huruf, angka, logo, barcode, dll). Sedangkan tinta yang tidak terisi muatan akan dihisap kembali kedalam mesin melalui gutter pipe.
Secara garis besar, sistem penggerak Inkjet Coder terbagi menjadi 2, yaitu: Electronic System dan Ink System. Di dalam Electronic System terdapat panel-panel elektronik yang digunakan untuk memasukan data-data yang diinginkan untuk di-print, misalnya tanggal, jam, dan lain-lain yang biasa disebut message. Selain itu juga terdapat tombol-tombol untuk melakukan setting (pengaturan) operasional.
Pada Ink System, terdapat Ink Reservoir (penampung tinta), make up reservoir (penampung make up), alat-alat yang digunakan untuk menggerakan tinta dan make up secara otomatis, seperti pencampuran tinta dan make up, pompa, filter, dan lain-lain. Pada ink system ini, Domino menggunakan motor pump mandiri yang berada di dalm mesin dan tidak menggunakan factory air ataupun membrane untuk memompa tinta dan make up.
Domino memiliki original system yang disebut:
1. Auto Start/Stop
Sistem ini sering juga disebut auto flushing. Domino menggunakan sistem ini pada saat Start up awal, yaitu
selang-selang yang tadinya berisi make-up pelan-pelan akan terisi tinta untuk selanjutnya dapat digunakan untuk print. Sedangkan pada saat Stop adalah kebalikannya, selang-selang yang tadinya berisi tinta akan
didorong masuk kembali ke dalam Ink Reservoir dan akan diisi oleh Make up. Make up akan tetap berada di dalam selang pada saat mesin off atau mati. Hal ini membuat aman kondisi mesin meski tidak digunakan dalam waktu lama. Tidak akan terjadi blockage/mampat pada ink system. Hal yang harus diperhatikan agar mesin dapat langsung digunakan setelah "beristirahat" dalam waktu lama adalah pada saat mematikan mesin harus PROSEDURAL mengikuti SOP (Standard Operational Procedure). Satu kelebihan yang dapat dicatat, Domino Inkjet Coder benar-benar menggunakan Real Auto Flushing. Flushing benar-benar dilakukan secara mandiri otomatis oleh mesin. Setelah proses flushing selesai, Tinta dan Make up akan kembali ke dalam ink reservoir. Selang-selang akan tetap terisi oleh sebagian Make up agar selalu bersih dari tinta dan tidak akan kering.
2. Auto Sealed Nozzled
Auto Sealed Nozzle adalah alat yang terdapat pada Domino Inkjet Coder yang berfungsi untuk menutup nozzle secara otomotatis jika tidak terdapat tegangan/arus listrik pada mesin. Pada kondisi normal, alat ini bekerja pada saat mesin off. Nozzle akan secara otomatis tertutup untuk mengindari masuknya partikel asing, keluarnya make up dari selang, dan tersumbatnya selang karena udara luar masuk ke dalam mengakibatkan tinta kering. Sedikit informasi, nozzle adalah salah satu bagian mesin yang digunakan untuk membentuk besar atau kecil butiran tinta. Auto sealed nozzle ini sudah menjadi hak paten dari sistem kerja Domino.
Domino memiliki berbagai varian sesuai dengan kebutuhan, yaitu:
1. Small Character Coder (CIJ): A-Series Classic, A-Series Plus, A-Series GP (hingga 5 baris print), A-Series Foodgrade, A-Series Plus Duo (hingga 8 baris print), Pinpoint (40 micron nozzle), eggcoder. Biasanya digunakan pada primary packaging (kemasan primer) atau dapat juga print langsung pada produk (foodgrade).Ada banyak pilihan tinta yang dapat digunakan pada Domino Inkjet Coder tergantung dari jenis material substrate kemasan: MEK (Methyl-Ethyl-Katone), Acetone, Pentanone, water, dll.
A 400 (A-Series Classic range):
G-Series:
2. Large Character Coder (DOD atau Drop on Demand): Macrojet, CaseCoder, C-Series (Low-Res), C-Series Plus (Hi-Res. hingga 300dpi). Biasanya digunakan pada kemasan sekunder (box atau carton besar). Sistem DOD ini berbeda dengan CIJ. Coder jenis DOD tidak melakukan sirkulasi pada tinta dan tidak menggunakan make up atau solvent. Untuk jenis coder DOD, terdapat pilihan based tinta: water (low-res) dan oil based (hi-res).
C-Series Plus (Hi-Resolution):
C-Series (Low Resolution):
C-Series Plus (Remote Head):
Macrojet:
CaseCoder:
M-Series (untuk Label):
Pada perkembangannya, Domino juga memiliki varian lain selain CIJ dan DOD, yaitu: Laser coder, TIJ (Thermal Ink Jet), Label, dll. Untuk melengkapi referensi, dapat dilihat pada inkjetcoderdomino.wordpress.com dan www.domino-printing.com, atau jika tertarik untuk menggunakan alat ini pada produk anda, hubungi widodo_prasetyo@zi-id.com
.........open the door and get inside.........